Jumat, 14 Oktober 2016

Contoh PKM-Penelitian




PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI BUAH BIJI PINANG SEBAGAI BAHAN PLASTIK RAMAH LINGKUNGAN



BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Doni Damara Putra                  155001      
Mia Rifa Oktapiyanti              155001099/2015         2015
Selli Nur Three Mulyani          155001098/2015         2015

UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2016





 


LEMBAR PENGESAHAN





       Tasikmalaya,                                 2016





Mengetahui


Ketua Himpunan





         Dani Hidayat____
         NPM : 135001013






Pembimbing





              Reza Nurseha­­­­­____
              NPM : 145001124

Menyetujui


Ketua Pelaksana PKMP





        Dzikri Fauzi_____
        NPM : 135001011


Koordinator Pendidikan PKMP





         Ilham M. Miqdar_
         NPM : 145001026

Mengesahkan,
Ketua SEMA FAPERTA





     M. Yusuf Hanafiah
     NPM : 125009044









LEMBAR PENGUJI



Hari                 :
Tanggal           :
Tempat            :







Penguji 1




  _____________________

Penguji 2




________________________
Penguji 3




______________________













DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................  i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................  ii
LEMBAR PENGUJI .......................................................................................................  iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................  iv
RINGKASAN ...................................................................................................................  v
BAB I : PENDAHULUAN ..............................................................................................  1
A.    Latar Belakang Masalah ...................................................................................  1
B.     Rumusan Masalah .............................................................................................  1
C.     Tujuan Penulisan ...............................................................................................  2
D.    Luaran yang Diharapkan ..................................................................................  2
E.     Kegunaan Penelitian .........................................................................................  2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................  3
A.    Kandungan Biji Pinang ....................................................................................  3
B.     Plastik Biodegredable .......................................................................................  3
BAB III : METODE PENELITIAN ..............................................................................  6
A.    Metode Penelitian .............................................................................................  6
B.     Variabel Penelitian ............................................................................................  6
C.     Alat dan Bahan Penelitian ................................................................................  6
D.    Prosedur Penelitian ...........................................................................................  7
BAB IV :BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..........................................................  9
A.    Rencana Biaya ..................................................................................................  9
B.     Jadwal Kegiatan ...............................................................................................  9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................  10







Ringkasan
           
Plastik biodegredable artinya plastik yang dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami dan ramah bagi lingkungan. Bahan dasar pembuatan plastik bodegredable salah satunya adalah karbohidrat yang terdapat pada pati. Biji pinang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Oleh karena itu, biji pinang dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan plastik biodegredable. Bahan baku pembuatan plastik biodegredable adalah pati dari biji pinang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan pemlastis gliserol dan sorbitol dengan konsentrasi yang berbeda sehingga memperoleh plastik dengan hasil yang optimal. Komposisi yang digunakan yaitu penambahan variasi pada konsentrasi pemlastis larutan gliserol dan sorbitol dengan masing-masing konsentrasinya 0%, 5%, 10% dengan variasi lama pemanasan dalam waktu 30, 40, 60 menit.



Kata kunci : pati biji pinang, pemlastis gliserol dan sorbitol, plastik biodegredable






BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Plastik adalah bahan yang banyak digunakan dalam kehidupan manusia sebagai alat bantu yang relatif kuat, ringan dan mempunyai nilai harga yang murah, selain itu juga sebagai bahan pengemas untuk berbagai jenis produk termasuk makanan. Pengemasan merupakan hal terpenting untuk mempertahankan kualitas bahan pangan. Plastik yang berada dipasaran saat ini merupakan plastik sintetik dari minyak bumi yang sulit untuk terurai di alam. Akibatnya semakin banyak yang menggunakan plastik, akan semakin meningkat pencemaran lingkungan. Oleh karena itu untuk dapat menyelamatkan lingkungan saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable artinya plastik ini dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan.
Penggunaan plastik biodegradable sangat berpengaruh terhadap lingkungan, ini juga membantu mengurangi penggunaaan minyak bumi, gas alam dan sumber mineral lain yang keberadaannya semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara, sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui dari senyawa-senyawa yang terdapat pada tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein atau lipid yang terdapat pada hewan. Plastik biodegradable berbahan dasar tepung aman bagi lingkungan. Senyawa-senyawa hasil degradasi polimer selain menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik aldehid yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
Hasil degradasi plastik ini dapat digunakan sebagai makanan hewan ternak atau sebagai pupuk kompos. Plastik biodegradable yang terbakar tidak menghasilkan senyawa kimia yang berbahaya juga  kualitas tanah akan meningkat dengan adanya plastik biodegradable karena hasil penguraian mikroorganisme meningkatkan unsur hara dalam tanah. Kedepannya diharapkan Indonesia dapat mengembangkan plastik biodegradable yang berasal dari pati karena di Indonesia banyak diperoleh sumber karbohidrat sebagai sumber pati.
Dari uraian diatas, maka tim peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI BIJI BUAH PINANG SEBAGAI BAHAN PLASTIK RAMAH LINGKUNGAN”.

B.     Rumusan Masalah
Untuk lebih memperjelas permasalahan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Apa yang di maksud dengan plastik biodegradable?.
2.      Apa yang di maksud dengan pati?.
3.      Bagaimana pembuatan plastik biodegradable dari pati buah biji pinang sebagai bahan plastik ramah lingkungan?.

C.     Tujuan Penelitian
Dalam pembahasan penelitian ini, tim peneliti memiliki tujuan, adapun tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian plastik biodegradable.
2.      Untuk mengetahui pengertian pati.
3.      Untuk mengetahui pembuatan plastik biodegradable dari pati buah biji pinang sebagai bahan plastik ramah lingkungan.

D.    Luaran Yang Diharapkan
Dengan penelitian yang dilakukan dalam PKM ini, diharapkan meneruskan penelitian tentang pembuatan plastik biodegradable dari sumber-sumber pati tanaman lainnya karena di Negara Indonesia  banyak diperoleh sumber karbohidrat sebagai sumber pati, sehingga Indonesia diharapkan dapat mengembangkan plastik biodegradable yang berasal dari pati.

E.     Kegunaan  Penelitian
1.      Masyarakat dapat memanfaatkan biji pinang sebagai bahan alternatif pembuatan plastik ramah lingkungan (plastik biodegradable).
2.      Mengurangi pencemaran tanah yang disebabkan plastik kimia yang sulit diurai.
3.      Hasil penguraian dari plastik biodegradable dapat menyuburkan tanah.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Plastik Biodegradable
1.       Pengertian Plastik
Plastik mempunyai peranan besar dalam kehidupan sehari-hari biasanya digunakan sebagai bahan pengemas makanan dan minuman karena sifatnya yang kuat, ringan dan praktis. Menurut definisi dari (Apriyanto 2007 dan Aryanti 2013 dalam Agustina Putri Serly ,2014) plastik sebagai material polimer atau bahan pengemas yang dapat dicetak menjadi bentuk yang diinginkan dan mengeras setelah didinginkan atau pelarutnya diuapkan. Polimer adalah molekul yang besar yang telah mengambil peran yang penting dalam teknologi karena mudah dibentuk dari satu bentuk ke bentuk lain dan mempunyai sifat, struktur yang rumit. Hal ini disebabkan oleh jumlah atom pembentuk yang jauh lebih besar dibandingkan dengan senyawa yang berat atomnya lebih rendah. Umumnya suatu polimer dibangun oleh satuan struktur yang tersusun secara berulang dan diikat oleh gaya tarik menarik kuat disebut ikatan kovalen (Steen, 2007 dalam Sari Permata Dian, 2014).
Plastik adalah rantai panjang dari atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang atau “monomer”. Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik, namun ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terbentuk dengan menggunakan zat lain untuk mengahasilkan plastik yang ekonomis (Azizah, 2009 dalam Ningsih SW, 2010).
Plastik merupakan polimer yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang berbeda. Plastik dapat digolongkan berdasarkan :
1.      Sifat Fisiknya terbagi menjadi 2 yaitu :
a.      Polimer Termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras.
Contoh plastik termoplastik sebagai berikut :
·         Polietilena (PE)
Contoh : botol plastik, mainan, nahan cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
·         Poliviniklorida (PVC)
Contoh : pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen.
·         Polipropena (PP)
Contoh : karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil dan permadani.
·         Polistirena
                                                Contoh : penggaris, gantungan baju, dll.
b.      Polimer Termosetting
Polimer termosetting adalah polmer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Polimer termosetting memiliki ikatan-ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras.

2.      Pengertian Plastik Biodegradable
Biodegradable dapat diartikan dari tiga kata yaitu bio yang berarti makhluk hidup, degra yang berarti terurai dan able berarti dapat. (Griffin, 1994 dalam Aryani Riski, 2014), Plastik biodegradable adalah suatu bahan dalam kondisi tertentu, waktu tertentu mengalami perubahan dalam struktur kimianya, yang mempengaruhi sifat-sifat yang dimilikinya karena pengaruh mikroorganisme (bakteri, jamur, alga). 
Plastik biodegradable berbahan dasar pati/amilum dapat didegrasi oleh bakteri pseudomonas dan bacillus memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya. Senyawa-senyawa hasil degradasi polimer selain menghasilkan karbon dioksida dan air, juga menghasilkan senyawa organic lain yaitu asam organic dan aldehid yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
Plastik biodegradable dapat dihasilkan melalui beberapa cara, salah satunya adalah biosintesis menggunakan bahan berpati atau berselulosa. Cara pembuatan plastik biodegradable yang berbasis pati antara lain :
1.      Mencampur pati dengan plastik konensional (PE atau PP) dalam jumlah kecil (10-20%).
2.      Mencampur pati dengan turunan hasil samping minyak bumi, seperti PCL, dalam komposisi yang sama 50%.
3.      Menggunakan proses ekstraksi untuk mencampur pati dengan bahan-bahan seperti protein kedelai, gliserol, alginate, lignin dan sebagainya sebagai bahan pemlastis (plasticizer).

a.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembuatan Plastik Biodegrdable

Dalam pembuatan plastik biodegradable ada beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti :
1.      Temperatur
Perlakuan suhu diperlukan untuk membentuk plastik biodegradable yang utuh tanpa adanya perlakuan panas kemungkinan terjadinya interaksi molekul sangatlah kecil sehingga pada saat plastik dikeringkan akan menjadi retak dan berubah menjadi potongan-potongan kecil. Perlakuan panas diperlukan untuk membuat plastik tergelantinisasi, sehingga terbentuk pasta pati yang merupakan bentuk awal dari plastik. Kisaran suhu gelantinisasi pati rata-rata 64,5 derajat celcius sampai 70 derajat celcius (Mc Hugh dan Krochta, 1994).
2.      Konsentrasi Polimer
Konsentrasi pati ini sangat berpengaruh terutama pada sifat fisik plastik yang dihasilkan juga menetukan sifat pasta yang dihasilkan. Menurut Krochta dan Johnson (1997), “semakin besar konsentrasi pati maka jumlah polimer penyusun matrik plastik semakin besar sehingga dihasilkan plastik yang tebal.
3.      Plasticizer ( pemlastis)
Plasticizer ini merupakan bahan nonvolatile yang ditambah kedalam formula plastik akan berpengaruh terhadap sifat mekanik dan fisik plastik yang terbentuk karena akan mengurangi sifat intermolekul dan menurunkan ikatan hydrogen internal. Plasticizer mempunyai titik didih tinggi dan penambahan plasticizer diperlukan untuk mengatasi sifat rapuh plastik yang disebabkan oleh kekuatan intermolekul ekstensif(Gotard et al., 1993). Menurut Krocht dan Johnson (1997), plasticizer polyol yang sering digunakan yakni gliserol dan sorbitol.

B.     Pati
Pati merupakan suatu senyawa karbohidrat kompleks dengan ikatan α-glikosidik. Pati dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintetis) dalam jangka panjang. Pati yang di produksi secara komersial biasanya di dapatkan dari jagung, gandum, beras, dan tanaman-tanaman umbi seperti kentang, singkong, dan ubi jalar. Jumlah produksi tahunan dunia pati adalah sekitar 60 juta MT dan di perkirakan akan meningkat sekitar 10 juta MT pada tahun tambahan 2011 (FAO, 2006b; LMC international, 2002; patil SK dan Associates, 2007 dalam Wajira S. Ratnayake, 2009).

Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut di sebut amilosa dan fraksi tidak larut di sebut amilopektin. Struktur amilosa merupakan struktur lurus dengan ikatan α-(1,4)-D-glukosa.amilopektin terdiri dari struktur bercabang dengan ikatan α-(1,4)-D-glukosa dan titik percabangan amilopektin merupakan ikatan α-(1,6). Kadar kedua komponen ini nantinya akan mempengaruhi sifat mekanik dari polimer alami yang terbentuk .

1.       Penggunaan Pati sebagai Bahan Baku plastik Biodegradable 
Indonesia kaya akan sumber daya alam plastik, Diantaranya pati-patian yang dapat di manfaatkan sebagai bahan plastik biodegradable. Pengkajain pemanfaatan sumber daya pati Indonesia untuk produksi plastik biodegradable dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu:
a.       Percampuran (blending) amtara polimer plastik dengan pati
Pencampuran dilakukan dengan menggunakan extruder atau dalam mixer berkecepatan tinggi (high speed mixer) yang dilengkapi pemanas untuk melelehkan polimer plastik. Plastik yang digunakan dapat berupa plastik biodegradable (PCL,PBS, atau PLA) maupun plastik konvesional (polietilen). Sedangankan pati yang digunakan dapat berupa pati mentah berbentuk glanular maupun pati yang sudah tergelatinisasi. Sifat mekanik dari plastik biodegradable yang dihasilkan tergantung dari keadaan penyebaran pati dalam pase plastik, maka produk plastik biodegradable yang didapat akan mempunyai sifat mekanik yang baik.
b.      Modifikasi Kimiawi Pati
Untuk menambahkan sifat plastisitas pada pati, metode grafting sering digunakan. Sifat biodegradabilitas dari produk plastik yang dihasilkan tergantung pada jenis polimer yang dicangkokkan pada pati. Jika polimer yang dicangkokkan adalah polimer yang bersifat biodegradable, maka produk yang dihasilkan juga akan bersifat biodegradable. Namun demikian, biasanya sifat biodegrabilitas pati akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali dengan proses modifikasi kimiawi.
c.       Penggunaan Pati sebagai Bahan Baku Fermentasi Menghasilkan Monomer atau Polimer Plastik Biodegradable
Pati dapat dipakai sebagai bahan baku fermentasi untuk menghasilkan asam laktat (monomer dari PLA), 1,4-butanediol (monomer dari PBS) atau Poliester Mikroba (PHB) atau biopolimer lainnya seperti pullulan. 

2.      Gliselol sebagai plasticizer
Dalam pembuatan plastik biodegradable, gliselol mempunyai peranan yang cukup penting. Gliselol merupakan salah satu  agen pemlastis yang sering digunakan. Hal ini karna gliselol merupakan bahan yang murah sumbernya mudah di peroleh, dapat diperbaharui, dan juga akrab dengan lingkugan karena mudah didegradasi oleh alam. Pati yang merupakan polimer alam yang tidak mahal dan terbaharukan yang hadir dalam bentuk butiran tidak dapat diproses menjadi material termoplastik karena kuatnya ikatan hydrogen intermolecular dan intramolekular. Tetapi dengan adanya air dan plasticizer dalam hal ini gliselol, pati dapat diolah menjadi polimer yang biodegradable.
Gliselol umumnya digunakan sebagai material plastisasi umumnya merupakan molekul kecil yang larut dalam struktur yang amorf diantara molekul-molekul polimer yang lebih besar. Material plastisasi memacu proses pencetakan, dan meningkatkan fleksibilitas produk. Diperlukan pencampuran sempurna untuk memperoleh distribusi homogeny (Zhong Lin, 2008).















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.      Introduction
Pinang adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia, dan Afrika bagian Timur. pohon pinang memiliki batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter 15 cm, meski adapula yang lebih besar. Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm, tangkai daum pendek, helaian daun panjangnya sampai 80 cm, anak daun 85x5 cm , dengan ujung sobek dan bergerigi. Tongkol bunga dengan seludang (spatha) yamg panjang dan mudah rontok, muncul dibawah daun, panjang kurang lebih 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap. Satu bunga betina pada pangkal diatasnya dengan banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tetancap dalam alur. Buah pinang berbentuk bulat telur terbalik memanjang, berwarna merah orange, panjang 3,5-7 cm dengan dinding buah yang berselabut. biji buah pinang berbentuk telur dan memiliki gambaran seperti jala.
            Klasifikasi pinang areca catechu
Kingdom
:  plantae
Divisi
:  magnoliophyta
Kelas 
:  liliopsida
Ordo 
:  arecalles
Famili
:  arecaceae
Genus
:  areca
Spesies
:  areca catechu

2.       Alur penelitian
Dalam proses pembuatan plastik biodegradable dari pati biji pinang terdapat lima langkah proses utama. Tahapan tersebut :
A.      Ekstraksi  Pati
Ditumbuk sampai halus kemudian tambahkan air diperas kemudian ambil saripati dari pinang yang sudah di peras.
B.      Hidrolisis  Pati  Glukosa
Hidrolisis adalah pemecahan kimiawi suatu molekul karena pengikatan air sehingga menghasilkan molekul-molekul yang lebih kecil. (Gaman Dan Serrington,1981).
C.      Fermentasi  Asam  Laktat
Glukosa yang dihasilkan pada tahap hidrolisis digunakan sebagai bahan fermentasi asam laktat, yang dilakukan oleh bakteri asam laktat.
D.      Esterifikasi dan pembentukan polimer
Asam laktat yang terbentuk melalui fermentasi kemudian di esterifikasi  kinetika reaksi dari pembuatan  plastik biodegradable dapat ditingkatkan dengan penggunaan zink oksida dan suhu tinggi 135oC, 6 jam (vink etal,2003).
E.       pencetakan dan pembentukan
Pembentukan dilakukan sebagai mana  proses  pencetakan  plastik sintetik karena plastik biodegradable mempunyai sifat-sifat mekanis yang mirip dibandingkan plastik sintetik. (sodegard, 2000; droumright et asl; 2000).







BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A.    Rencana Biaya

No
Jenis Pembiayaan
Jumlah (Rp)
1
Peralatan penunjang

2
Barang habis pakai

3
Perjalanan

4
Lain-lain


Total



B.     Jadwal Kegiatan

No
Jenis Kegiatan
Hari
1
2
3
5
6
7

Pembelian alat dan bahan







Pengupasan dan pencucian







Pengeringan







Penumbukan







Pengekstrasian pati







Proses pembuatan







Pencetakan







C.     Tempat Kegiatan
Tim peneliti melakukan kegiatan penelitian di















LEMBAR PENGESAHAN





Tasikmalaya,                  2016





Mengetahui


Ketua Himpunan




Dani Hidayat
NPM : 135001013






Pembimbing




Reza Nurseha
NPM : 145001124

Menyetujui


Ketua Pelaksana PKMP




Dzikri Fauzi
NPM : 135001011


Koordinator Pendidikan PKMP




Ilham M. Mikdar
NPM : 145001026

Mengesahkan,
Ketua SEMA FAPERTA





M. Yusup Hanapiah
NPM : 125009044





LEMBAR PENGUJI



Hari                 :
Tanggal           :
Tempat            :







Penguji 1





Penguji 2




Penguji 3








































Tidak ada komentar:

Posting Komentar